Gambar : Tim PKM Jurusan Perikanan Unsulbar saat melakukan penyuluhan alat pengasapan ikan dan sosialisasi COVID 19 di Kelurahan Mosso

Admin

Fapetkan Unsulbar, Majene. Ikan terbang atau dalam bahasa lokal mandar dikenal sebagai ikan Tuing – Tuing merupakan salah satu sumberdaya perikanan yang melimpah dan menjadi target utama penangkapan ikan oleh beberapa nelayan di Provinsi Sulawesi Barat. Sumberdaya ikan terbang ini memiliki nilai sosial ekonomi cukup penting di Sulawesi Barat karena sumber pendapatan nelayan, sumber protein, lapangan kerja dalam usaha penangkapan telur, penangkapan ikan, usaha pengeringan dan usaha pengasapan ikan. Wilayah Somba di Kelurahan Mosso, Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat merupakan daerah yang telah dikenal sejak lama memanfaatkan ikan terbang sebagai sumber penghasilan utama masyarakat, salah satunya sebagai pengasap ikan.

Jurusan Perikanan, Fakultas Peternakan dan Perikanan dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) berupa Penerapan Teknologi Pengasapan Ikan Terbang Khas Mandar di Kelurahan Mosso, Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat, Sabtu (25 Juli 2020).

Kegiatan ini dihadiri beberapa dosen dari jurusan perikanan yakni Reski Fitriah, Nur Indah Sari Arbit, Muhammad Nur, Andi Arham Atjo, Muhammad Nur Ihsan, Fajriani, Darsiani, Sulmiyati, dan Saharuddin. Selain itu, juga dihadiri anggota kelompok “Siamasei Lestari’ yang merupakan mitra utama kelompok pengabdian serta dari unsur aparat pemerintah kelurahan setempat.

Menurut Reski Fitriah S.Pi., M.Si selaku ketua tim pelaksana bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan produktifitas usaha kelompok masyarakat pengasapan ikan terbang di Kelurahan Mosso melalui beberapa kegiatan penerapan IPTEK diantaranya pembinaan dan pendampingan kelompok usaha tentang manajemen usaha dan tata cara produksi yang baik dan benar, penerapan teknologi alat pengasapan secara terkontrol,  pengemasan produk dan pembuatan label.

Kegiatan ini merupakan salah kegiatan yang didanai oleh Ditjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Kebudayaan pada skema Program Kemitraan Masyarakat  (PKM) Tahun 2020. Pada pengabdian ini dilakukan pembuatan inovasi alat pengasapan dengan memanfaatkan bahan bekas yang mudah diperoleh yaitu berupa 2 buah drum bekas yang berfungsi sebagai tungku bahan bakar dan oven. Alat ini juga dilengkapi dengan rak tempat meletakkan ikan asap ikan, pipa penghubung sebagai saluran asap dari bahan bakar ke ikan asap, penutup yang dilengkapi dengan cerobong asap. Semua bagian alat ini terbuat dari bahan besi baja yang anti karat. Untuk drum sebelum digunakan juga dilakukan pencatan menggunakan cat anti karat. Biaya pembuatan alat tersebut relatif murah dan terjangkau. Secara umum pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan usaha kelompok sehingga kesejahteraan masyarakat dapat meningkat.  Selain kegiatan pengabdian tentang  Penerapan Teknologi Pengasapan Ikan, juga dilakukan penyuluhan aturan kesehatan dalam menanggulangi Covid 19 berupa tata cara cuci tangan yang baik, penggunaan masker dan aturan/ protokol kesehatan lainnya.

Lurah kelurahan Mosso dalam hal ini diwakili oleh Idham menyampaikan ucapan terima kasih kepada LPPM  Unsulbar dan Jurusan Perikanan, Fakultas Peternakan dan Perikanan, telah bersedia menggelar kegiatan PKM di wilayahnya. Menurut beliau kegiatan tersebut sangat bermanfaat dan bernilai positif bagi kelompok pengasapan ikan di wilayahnya dalam meningkatkan produktifitas usaha pengasapan ikan terbang khas mosso yang telah dikenal. Harapannya semoga kegiatan tersebut bermanfaat dan dapat dilanjutkan lagi.